Rabu, 29 April 2020

*Berdamai dengan Luka Masa Lalu*




Dalam perjalanan hidup yang kita lalui, tentunya kita akan menghadapi suatu proses yang  yang membuat diri kita berada pada posisi terbawah dan posisi yang menyakitkan dalam hidup.
Proses ini pasti dialami oleh setiap manusia. Proses dimana kau merasa hakmu diabaikan, harga dirimu dijatuhkan, perasaanmu tersakiti, kehadiranmu tak dihargai, ada dan tidak ada dirimu tak dianggap sama sekali, kekecewaan oleh orang-orang yang kau percayai, dikhianati, dihancurkan dari belakang, dan lain-lain kondisi yang membuat jiwamu terguncang.
                Tentunya kondisi ini tak mudah untuk dilewati, tapi Allah telah beri kemampuan pada manusia untuk melewati setiap proses tersulit dalam hidupnya. Dalam Ilmu Psikologi, Kemampuan ini di sebut sebagai Resiliensi.
                Resiliensi adalah kemampuan untuk mengatasi dan beradaptasi terhadap kejadian yang berat atau masalah yang terjadi dalam kehidupan. Bertahan dalam keadaan tertekan, dan bahkan berhadapan dengan kesengsaraan (adversity) atau trauma yang dialami dalam kehidupannya (Reivich.K & Shatte. A, 2002 ). MasyaAllah, Allah telah beri kemampuan Resiliensi ini pada diri manusia, artinya manusia mampu melewati setiap cobaan dan ujian yang Allah beri, dan ingat bahwa Allah takkan membebani hambanya diluar batas kemampuannya.
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”(Al-Baqarah : 286)
                Jika saat ini Allah beri ujian dan cobaan dalam hidupmu, terimalah, karena itu adalah bagian dari pengajaran Allah untukmu. Allah ingin mengajarimu tentang arti hidup. Allah ingin mengajarimu bahwa tak ada satupun manusia yang tak mengalami ujian dan cobaan dalam hidupnya, karena dunia ini sudah Allah atur sesuai peruntukkannnya. Dunia ini tempat persinggahan, bersifat fana, tempat penyeleksian mana yang beriman dan tidak, mana yang bertahan dalam kebenaran dan mana yang terjatuh dalam lubang kesesatan serta mana yang besabar dalam ujianNya dan mana yang menyerah dalam setiap prosesnya.  Ia yang menyerah iyalah  ia  yang tak mampu menjalani proses hidupnya dan lebih memilih untuk melampiaskan kegagalannya dengan melakukan hal yang tidak disukai Allah bahkan ia ingin mengakhiri hidupnya.
                Apapun yang kau alami saat ini dan di masa lalu, berdamailah akan luka yang ada di hatimu, terimalah setiap luka yang orang lain berikan untukmu, jadikan ini bukti bahwa Allah benar-benar sedang menguji seberapa besar kesabaranmu terhadap ujian yang diberikanNya. Biarlah lukamu menjadi jalan yang membantumu menaiki derajat yang lebih tinggi di sisi Allah. Bukankah di sisi Allahlah tempat terbaik untuk jiwa kita?
                Maafkanlah orang yang telah menyalahi hakmu, orang yang telah memberikan luka pada hatimu, orang yang telah mengkhianatimu dan orang yang telah banyak menyakiti perasaanmu. Maafkanlah mereka, berdamailah dengan semua luka itu, terima ia dan jadikan ia pengingat bahwa saat ini dan ke depan kau tak boleh memberikan luka pada orang lain karena luka itu sakit dan membekas pada hidup seseorang.
Oleh : Desty Dwi Kayanti

Selasa, 28 April 2020

1 Detik yang Akan Mengubah Hidupmu



1 detik yang menentukan kamu akan seperti apa.
1 detik keputusan yang kamu ambil, akan menentukan masa depanmu.
1 detik keputusan yang akan menentukan dirimu di detik berikutnya.

Jika saat ini kamu memilih untuk berdiam, tak berbuat apapun untuk mengubah hidupmu menjadi lebih baik, ya itulah yang akan kau dapatkan. Tapi jika keputusan 1 detikmu, kau ingin mengubah duniamu, lakukan, kerjakan.

Tak usah menunggu nanti, karena menunda adalah bagian pupuk kemalasan yang akan meruntuhkan masa depanmu.

Kita memiliki waktu 24 jam, yang Allah berikan setiap harinya.
Mengapa orang lain bisa sukses dengan 24 jam sedangkan kita tidak?
Jawabanya karena orang2 sukses pandai memanfaatkan waktunya.

1 detik sangatlah berharga untuk menentukan akan seperti apa kamu selanjutnya.

Allah yang Maha besar pemilik jagat raya ini, sampai bersumpah demi waktu, karena apa? Karena saking penting dan berharganya waktu.

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”. (QS. Al-Ashr:1-3)

Waktu kita sesungguhnya hanya hari ini, masa lalu adalah kenangan yg sudah terlewati dan gak mungkin bisa kembali. Esok masih menjadi misteri yg tak tahu akan seperti apa.

Tugas kita hanya hari ini, iya hari ini persiapkan dan manfaatkan 24 jam hari ini untuk berbuat kebaikan dan mengubah hidupmu lebih baik.

Tak peduli seperti apa waktu yg kau alami sebelumnya, lupakan ia, berdamailah dengan masa lalu.

Masa depan tak perlu kau risaukan, karna kerisauanmu akan masa depan adlah ulah syetan yg slalu membisikan bahwa kamu tak pantas menjadi lebih baik.(ingat syetan itu senang ketika kamu pesimis akan dirimu, akan hidupmu, krna memang tugas syetan begitu sampai hari kiamat).

Hari ini adalah waktumu. Cukup persiapkan waktumu saat ini, iya saat ini.
1 detik ini yg akan menjadi saksi perubahan hidupmu.

Bergeraklah selagi masih diberi kesempatan untuk hidup.

Allah Maha baik dan akan membaikkan hambanya yg mau berubah menjadi lebih baik.
Berubahlah...

Oleh : @desty_dwi_kayanti

Ada CintaNya di Balik Setiap Ujian yang Allah Beri


Ada cintaNya di balik setiap ujian yang Allah beri.

Ujian adalah suatu proses perjalanan hidup yang harus dilalui. Mengapa ada ujian dalam perjalanannya? Ujian menjadi pembuktian untuk melihat mana orang yang tetap bersabar dan bertahan melalui prosesnya dan mana orang yang tak kuat dan akhirnya gagal melewati ujian yang Allah beri.

Ketika ia bersabar dan bertahan melalui prosesnya, ia sadar bahwa apapun takdir yang diberikan Allah untukNya, adalah pembelajaran hidup untuknya. Pembelajaran untuk menaiki tangga kehidupan selanjutnya. Ia sadar bahwa setiap ujian adalah cara Allah untuk menunjukkan cintaNya. Bisa jadi dengan ujian itu, Allah mengangkat derajatnya lebih tinggi, Allah muliakan dirinya, Allah tuntun ia agar tak salah arah.
Bersyukurlah jika dalam hidupmu masih Allah beri ujian. Artinya Allah masih sayang kepadamu. Allah masih perhatian terhadapmu.

Khawatirlah ketika dalam hidup kau tak pernah lagi mendapatkan ujianNya. Artinya Allah tak peduli lagi denganmu, Allah tak memperhatikanmu lagi, Allah biarkan dirimu dalam kelalaian, Allah biarkan dirimu melakukan segala yang Allah benci. Allah berikan kesenangan dunia yang fana ini, dan kau menikmati kesenangan itu tanpa berpikir bahwa kesenangan itu adalah cara Allah melalaikanmu. Kau tak sadar bahwa setiap kesenangan yang kau nikmati, semakin menjauhkanmu dari Allah. Khawatirlah jika hal ini terjadi dalam hidupmu.
Dunia tak ada artinya jika Allah tak lagi peduli denganmu.


Apalah arti Dunia jika sang pemilikNya tak mempedulikanmu, dunia memang bisa kau nikmati, tapi di kehidupan selanjutnya, tak ada kesempatan lagi untuk memperbaikinya, kehidupan abadi yang lebih menyakitkan akan segera menemuimu.


Pilihan ada pada dirimu, apakah kau ingin hidup abadi dalam kesengsaraan atau hidup abadi dalam kebahagiaan dan kedamaian?


Dunia ini persinggahan sementara, akhiratlah kehidupan abadi yang mendamaikan dan membahagiakan.
Jika ingin kehidupan abadi yang membahagiakan, jalanilah kehidupan persinggahan ini dengan selalu berpegang teguh denganNya. Ridho akan segala ketetapannya, sabar akan segala ujian yang diberikanNya, dan syukuri segala hal yang telah diberikanNya untukmu.

Oleh @desty_dwi_kayanti

Hanya Ridho Allah yang Utama


Apa yang membuat Allah ridho terhadap diri kita?
Apakah harta yang banyak? Jabatan yang tinggi? Keluarga yang lengkap?
Dll perkara dunia.
Benarkah itu semua menjadi asbab Allah ridho dengan diri kita?
.
Setiap manusia memang menyukai memiliki harta yang banyak, jabatan yang tinggi, keluarga yang lengkap dll, sehingga ada manusia yang rela mengorbankan segala cara untuk mendapatkannya. Bahkan dengan cara yang tidak Allah sukai. Padahal itu semua hanya kesenangan yang fana, ada yang lebih baik dari itu semua yaitu tempat abadi(Syurga) di kehidupan selanjutnya.

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, berupa: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).(QS. Ali-Imran : 14)
.
Lalu bagaimana agar kita dapat kembali ke SyurgaNya? Allah telah memberitahukan kita dalam Al-Qur'an :

Katakanlah, ‘Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?’Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hambaNya.(15)
(Yaitu) orang-orang yang berdoa, ‘Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka,(16)” (yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.(17)” (QS. Ali Imran: 15-17)

Jadilah pribadi yang bertaqwa, bersabar atas segala takdir dariNya, lakukan apa yang Allah sukai, dan tinggalkan apa yang Allah benci, persembahkanlah harta terbaikmu untuk Allah, karena jual beli terbaik adalah jual beli dengan Allah.

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka..."(QS. At-Taubah : 111)
.
Carilah ridho Allah di dunia, karena ridhoNyalah yang akan mengantarkanmu ke syurgaNya...

@desty_dwi_kayanti

Mencari perhatian siapa, perhatian manusia atau perhatian Allah?


Mencari perhatian siapa, perhatian manusia atau perhatian Allah?

Jika kau hidup untuk mencari perhatian manusia, akan kau dapati kekecewaan.
Karena sifat manusia yang gampang berubah, terkadang ia akan memujimu, di sisi lain ia juga akan menjelek-jelekanmu. Di satu sisi ia akan terlihat seperti mendukungmu, tetapi di sisi lain ternyata ia tak suka dengan keberhasilan dirimu. Yang kau dapati hanyalah kekecewaan, karena yang kau harapkan hanya perhatian manusia, dan segala yang kau lakukan hanya untuk mendapat perhatian manusia.
.
Berbeda jika kau hidup untuk mencari perhatian Allah, maka akan kau dapati ketenangan dan kedamaian yang indah. Kau akan berjuang dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan perhatian Allah, melakukan yang terbaik hanya untuk Allah, jika apa yang kau lakukan tidak berhasil dalam penilaian manusia, kau takkan bersedih karena kau tahu orientasimu adalah mencari perhatian Allah, Allah tahu kamu telah berusaha semaksimal mungkin, Allah tahu kamu telah berusaha memberikan yang terbaik untuk Allah dengan melakukan amalan-amalan terbaik di dunia.
.
Tak ada kesedihan ketika gagal, tak ada kekecewaan ketika tak dihargai, tak ada kesakitan ketika orang lain tak mengangap apa yang kamu telah perjuangkan. Karena semua semata-mata hanya untuk Allah.
.
Beramal karena Allah, bukan karena manusia.
Di puji biasa saja, di makipun biasa saja. Kembalikan segalanya kepada Allah, jikapun kau diberikan kelebihan oleh Allah. Itu bukan karena kau yang mampu melakukannya, tapi Allah-lah yang meMAMPUkanmu untuk melakukannya.
.
Semua karena Allah. Allah yang meMAMPUkanmu, biarlah dirimu dan Allah yang tahu seberapa besar perjuangan yang telah kau lakukan.
Karena semua sudah tercatat dan terlihat jelas oleh Allah.
Biarkan hanya Allah sumber perhatianmu.

Oleh : @desty_dwi_kayanti

Sudah Siapkah Kamu Jika Esok Adalah Waktu Akhirmu di Dunia?



Jika 1 menit ke depan nyawaku telah pergi, sudah siapkah aku?

Tentang kematian yang menjadi misteri, tak ada satupun yang tahu kapan ia akan meninggal.
Bisa 10 tahun lagi, bisa esok hari, bahkan bisa 1 menit ke depan kematian datang menghampiri.
Tapi, sudah siapkah diri kita jika kematian datang menghampiri?
Kita tak bisa lari dari kematian, karena setiap manusia yg hidup di dunia pasti akan merasakan proses kematian.
.
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya,” (QS Ali Imran: 185).
.
Proses kematian adalah salah satu proses menuju kehidupan kita yang sesungguhnya yaitu kehidupan akhirat.
.
Menuju kehidupan akhirat yang abadi harus melewati proses perpisahan diri kita dengan kehidupan dunia yang telah kita jalani ini.
.
Buatlah persiapan terbaik menuju prosesnya. Siapkan diri menghadapi kematian, yg bisa datang kapanpun dan dimanapun.

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yg melakukan demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi. Dan belanjakanlah sebgian dari apa yg telah Kmi berikan kepadamu sebelum datng kematian kepda salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: ‘Ya, Rabbku. Mengapa Engkau tidak menangguhkanku (dari kematian) sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang2 yang saleh.’ Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan,” (QS al-Munafiqun: 9-11).

Dan persiapan terbaik menghadapinya yaitu perbanyak mengingat kematian dn melakukan ibadah dan amal terbaik setiap waktunya. Persembahkan yang terbaik untuk Allah dan bumiNya. Sehingga kelak saat kau telah pergi, ragamu memang telah tiada, tapi setiap amalan2 dan ilmu2 terbaik yg kau persembahkan tetap ada dan bermanfaat bagi orang lain.
.
Perbanyaklah kalian mengingat pemutus kelezatan (kematian).” (HR. At-Tirmidzi)
By : Desty Dwi Kayanti

Ramadan Pertama di 2020

"Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertakwa diantara kamu". (QS Al-Hujurat ayat 13).

Kriteria orang bertaqwa yaitu melakukan apa yang Allah sukai dan menjauhi apa yang Allah benci.
Salah satu yang Allah sukai yaitu hambanya yang memiliki sifat sabar dalam setiap ujian dan cobaan dalam hidupnya.
.
“Dan, Allah mencintai orang-orang yang sabar”. [Ali Imran : 146]
.
“Dan, sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan”. [An-Nahl : 96]
.
“Dan, orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa”. [Al-Baqarah : 177]
.
MasyaAllah, segala yang Allah sukai dan Allah larang, sejatinya adalah yang terbaik bagi diri kita, jika kita mampu melewatinya dengan sabar Allah akan naikkan derajat kita. Allah akan beri kemuliaan pada diri kita. Dan yang terpenting Allah akan ridho terhadap apa yang kita lakukan, karena lagi-lagi semuanya karena cintaNya Allah untuk diri kita.
.
Jalani setiap proses kehidupan di dunia dengan penuh kesabaran, apapun yang terjadi dalam prosesnya, nikmati, syukuri dan jalani dengan kesabaran.
Ingat bahwa Allah lebih mengetahui yang terbaik.
.
Dunia hanya tempat persinggahan sementara, akhiratlah kehidupan sesungguhnya dan menjadi tujuan akhir dari perjalanan panjang kehidupan kita.
Dunia ibaratkan bandara tempat singgah menunggu jadwal keberangkatan, ketika jadwalnya sudah tiba, saatnya diri kita harus pergi meninggalkannya menuju tujuan kita yang sebenarnya.

Berbahagialah bagi jiwa-jiwa yang telah mengenal hakikat hidup sebenarnya..

By : Desty Dwi Kayanti