Rabu, 02 April 2014

CERPEN Cinta Membuat Hidup Tersiksa


     Seorang gadis yang ceria, patuh, santun, dan suka menolong. Itulah dia Ayu, nama panggilannya sehari-hari. Ayu adalah seorang siswi SMA yang memiliki semangat kuat dalam meraih cita-citanya, ia adalah seorang anak   yang selalu ceria dalam menuntut ilmu. Dalam menuntut ilmu, Ayu mengalami berbagai macam cobaan. Satu persatu cobaan datang silih berganti.
    Dimulai dari ia mengenal suatu perasaan yang banyak orang telah merasakannya, yaitu CINTA. Ayu telah mulai mengenal cinta saat ia menginjak kelas 1 SMA. Saat itulah peristiwa hidupnya dimulai. Karena keceriannya yang membuat orang lain senang, Ayu pun menjadi perhatian banyak orang, terutama kakak kelasnya di sekolah. Setiap hari  Ayu selalu mengawali aktifitasnya dengan senyuman indah yang terpancar menawan. Saat ia hendak memasuki sekolah baru, penampilan baru dan kehidupan baru. Ia merasa kagum saat pertama kali ia mengenal seorang cowok yang selalu memperhatikan ia disekolah. Rino, itulah nama kakak kelas ayu, ia adalah cowok yang ganteng dan perhatian. Karena ketampanannya seluruh cewek di sekolah menyukainya. Tetapi rini sudah terlanjur jantuh cinta kepada ayu sehingga tidak ada satu pun cewek yang bias mendapatkan Rino.
          Ayu terkejut saat mengetahui kak Rino, kakak kelasnya menyukainya. Awalnya ayu menganggap itu semua bohongan, tetapi setelah beberapa hari setelah ayu mengetahui bahwa Rino menyukainya, ternyata rino telah berusaha mencari nomor ayu,  dan Rinopun berhasil mendapatkannya. Malam yang sunyi Ayu sedang duduk belajar didepan teras rumahnya sambil menatap bintang dilangit, suara Hp pun berbunyi, tliiiliiiiitttttttttttttt…….tttliliiliittttt……tlililittttttt……. Ayu pun melihatnya, ternyata ada sebuah pesan masuk. Ooohh…. Tidak disangka sebuah nomor yang tidak dikenalnya mengirim Sms. Haii, Ayu…. Malam.. kamu lagi ngapain??  Itulah isi smsnya dengan raut wajah yang heran ayupun berpikir, tumben ada sebuah sms dari nomor asing masuk ke Hpnya,  akhirnya Ayu pun menanyakan siapa yang mengirimkan sms itu. Tak lama waktu setelah pesan itu dikirim smsnya pun dibalas, ternyata yang meng-smsnya ialah Rino yang tak lain adalah kakak kelasnya. Dengan raut wajah yang senang ayu teriak kegirangan sambil berpikir dalam hati “ apa benar kak Rino yang mengirim sms ini” Ayu benar-benar tak menyangka akan di sms oleh kak Rino yang tak lain cowok yang disukai oleh semua cewek disekolah mereka. Waktu pun berlalu, babak baru mulai berjalan, perkenalan antara Ayu dan Rino membuahkan hasil, setelah sekian lama mereka sering mengirim pesan singkat mereka pun kian hari makin dekat. Ayu mulai merasakan ada sesuatu yag lain dengan perasaannya, “apa yang terjadi dengan perasaan ku??? Seru Ayu dalam hati”. Setiap hari Ayu tersenyum gembira setiap waktu ia tak henti-hentinya memegang Hp, tak ia peduliakan jika ada sesuatu yang mengganggunya ataupun menegurnya. Disekolah ia bertemu dengan Rini, entah ada apa dengan dirinya, ayu selalu tersenyum gembira. Ternyata Ayu telah benar-benar jatuh cinta kepada Rino. Akhinya mereka pun berpacaran.
          Awal yang indah dirasakan Ayu, memiliki seorang pacar, perhatian dan di sukai semua cwek-cwek sekolahnya, tetapi tak lama berselang kekacauan mulai muncul diantara hubungan mereka. Karena selalu mengurus hubungannya dengan Rino, tanpa ia sadari aktifitas rutin yang dulu ia sering lakukan, seperti belajar, sekarang telah terlupakan atau sama sekali tak terpikirkan. Sehingga prestasinya yang dulu ada sekarang hilang bak ditelan bumi. Ayu mulai gelisa setelah mendapatkan nilai-nilai tugas dan ulangannya banyak yang jauh dari keinginannya. Ayu mulai merasakan hal itu setelah berpacaran selama 3 bulan dengan Rino. Tanpa disangka hubungan yang ayu dambakan itu akhirnya harus kandas karena penyesalan Ayu yang sudah terjebak dalam dunia percintaan yang merupakan awal dari kemaksiatan.
          Ternyata saat berpacaran dengan  Rino, Ayu pernah melakukan sesuatu yang diluar perkiraan dan dilarang agama. Sungguh hal yang bertolak belakang dengan kehidupan Ayu tapi apa boleh dikata ia sudah terjebah dalam rayuan setan. Ayu sangat menyesali semua yang telah dilakukan saat bersama Rino. kenyataanya semenjak putus dari Rino, Rino tidak pernah lagi menghiraukan Ayu. Karna Rino hanya menginginkan kepuasannya saja. Tak lama putus dari Ayu, Reno telah memiliki pacar baru. Ayu merasa kecewa dan sakit hati kepada Reno, hal inilah yang membuat kehidupan Ayu dilanda dengan cobaan demi cobaan. Dulu seorang gadis ceria, semangat belajar, sekarang menjadi seorang gadis yang pendiam, murung, tidak bersemangat dan mudah putus asa.
Apa yang terjadi dalam hidup ku sekarang???
Kenapa ini semua terjadi pada ku??
Pertanyaan yang sedang malanda pikiran Ayu. Setiap malam kegelisahan sering menghampirinya, tak diduga pengalaman masa lalunya terulang lagi, Ayu mulai mengingat lagi semua yang telah menimpanya saat dibangku SMP dulu. Terlalu banyak pengalaman yang menyiksa hidupnya.
           Terigat akan peristiwa keluarganya, teman-teman sekolahnya dulu dan peristiwa batin yang pernah dirasakan Ayu sehingga ia pernah merasakan putus asa dalam hidupnya. Berawal dari persahabatannya yang hancur, kisah cintanya yang diduakan, kekecewaan dalam mendapatkan prestasi, dan cobaan dalam keluarganya.
          Ayu memiliki keluarga yang yang boleh dikatakan tidak harmonis. Kedua orang tuanya sering betengkar, bahkan Ayu sering dimarahi dan dipukuli oleh orang tuanya. Saat itu Ayu tidak dapat berbuat apapun, ia hanya seorang gadis SMP yang tidak tahu apapun.
          Setiap ia melakukan sesuatu yang baik pasti ada saja kejelekan yang akan dibuat oleh dua orang tuanya. Hidupnya tidak pernah ada yang memperhatikan. Ia selalu putus asa dengan masalah-masalah dengan orang tuanya. Padahal Ayu adalah anak yang rajin ia selalu mengerjakan tugas rumah.
          Tetapi pada saat ia tak sengaja lupa membersihkan satu ruangan dirumahnya, ibunya langsung mamarahinya. Entah gara-gara apa ibunya selalu marah setiap hari. Ayu hanya bisa diam dan bersabar. Tetapi ada saatnya kesabaran Ayu tidak dapat di tahan lagi.
          Akhirnya suatu kejadian pun terjadi, setelah Ayu dimarah-marah oleh ibunya dan menuduhnya dengan kata-kata yang salah, sehingga hati Ayu tak tahan lagi. Ia melawan ibunya bicara dan ibunya pun semakin marah dan memukulinya. Air matanya pun tidak dapat ditahan lagi, cucuran air keluar  dari matanya yang indah. Ia menyesal telah melawan ibunya, padahal ia sangat sayang dengan ibunya.
Pukul lagi mah..pukul, emang saya saja yang selalu salah..
saya capek sama ini semua …?
Kenapa setiap hari saya saja yang selalu dimarah?
Padahal saya sudah membersihkan rumah?
Suara gertakan Ayu kepada mamanya.
Mamanya pun pergi.
           Tak lama berselang, ayahnya pun pulang. Entah apa yang dikatakan ibunya, akhirnya Ayu pun dipukuli oleh ayahnya dengan ikat pinggang. Begitu sakitnya pukulan itu, pukulan yang dulu ia pernah rasakan saat masih kecil. Ayu kanget dan semakin menangis melihat kenyataan hidupnya sekarang.
          Tidak hanya itu, Ayu juga tidak tahan melihat orang tuanya yang selalu bertengkar tidak jelas. Keadaan ini dari tahun ke tahun selalu terulang, hingga Ayu memasuki bangku SMA saat ini. Tetapi cobaan menambah kepenatan hidup Ayu. Ayu si gadis pintar disekolahnya, tiba-tiba setelah mengetahui hasil ujian nasionalnya mendapat peringkat 6, sungguh kenyataan yang memilukan.
           Padahal selama ini Ayu selalu mendapat juara umum. Orang tuanya pun saat itu langsung memarahi Ayu, karena mereka merasa dipermalukan. Tapi mereka tidak pernah memikirkan tentang psikologis Ayu yang selalu harus menghadapi sikap orang tuanya yang suka marah dan berkelahi, inilah yang membuat konsentrasinya menurun, keputuasaan pun menyelimuti hati Ayu. Tidak ada lagi yang memberikan ia motivasi, seharusnya ia mmembutuhkan motivasi dari orang terdekatnya dalam kondisi seperti ini.
          Tetapi setelah kejadian ini, Ayu berhasil mendapat prestasi lagi di SMA setelah ia masuk SMA favorit yang di inginkanya, walau awalnya ia telah membuat orang tuanya kecewa, tetapi tetap ada semangat dan tekad untuk membuktikan bahwa ia pasti bisa membahagiakan dan membanggakan orang tuanya, karena tujuan hidupnya hanya untuk membahagiakan orang tuanya dan membuat mereka tersenyum bangga melihat Ayu sukses.
    Setelah teringat masa lalunya yang curam, Ayu berfikir sampai kapan cobaan ini akan berakhir? Apakah mungkin semua yang terjadi dalam hidupnya karena ia sudah mengenal pacaran yang menghasilkan kemaksiatan? Tentu jawabanya iyaa. Lalu bagaimana ayu mendapatkan kembali semangat hidupnya?
          Mulai saat itu, Ayu pun tidak percaya lagi dengan cinta, karena cinta hanyalah kebutaan yang menjadi jebakan dalam hidupnya. Ayu mulai membenahi dirinya lagi dan melupakan semua yang telah terjadi dan menempuh hidup yang lebih baik lagi dengan semangat tinggi dan tujuan untuk membanggakan orang tuanya.
           Akhirnya Ayu pun mulai mengerti arti hidupnya selama ini. Ayu akhirnya dapat bangkit dari keterpurukannya, setelah mengalami berbagai intimidasi dari teman-temannya, keluarga, bahkan sahabatnya, Ayu menjadi mengerti arti dari sebuah kesalahan dan ia tak pernah dendam kepada orang yang telah menjauhinya, memakinya serta mengintimidasinya.
           Ia yakin semua orang yang melakukan hal yang membuat ia tersakiti itu merupakan ujian untuk Ayu agar bisa bersabar melewati cobaan yang di alaminya saat ini.

Allah Menyayangiku



Assalamualaikum wr.wb
            Pekenalkan namaku Desty Dwi Kayanti, aku biasa di panggil dengan Desty, aku berasal dari salah satu pulau di provinsi NTB yaitu Pulau Sumbawa, sejak kecil hingga aku SMP ku jalanin kehidupanku di pulau Sumbawa yang terkenal dengan Pulau yang panas. Disini aku akan menceritakan sepenggal cerita nyata kehidupanku yang awalnya aku belum menyadarai bahwa semua yang terjadi dalam hidupku ini karena kasih sayang ALLAH sang pencipta kepadaku.
            Aku hidup dari keluarga yang notabendnya keluarga yang tidak terlalu kuat agama, aku terlahir di keluarga yang biasa-biasa saja, semua keluargaku sebagian besar tidak menggunakan jilbab, tidak hanya keluargaku, bisa di katakan juga mayoritas di pulau sumbwa  memang beragama islam tapi untuk mengenakan jilbab masih banyak yang belum melaksanakan kewajiban memakai jilbab, dulu sampai sekarang di pulau sumbawa masih tertanam kuat bahwa tidak mengenakan jilbab itu biasa saja, dan bisa di lihat sampai saat ini bahwa orang-orang yang menggunakan jilbab adalah orang-orang minoritas.
             Disana, juga anak-anak muda, ibu-ibu masih berfikir bahwa yang wajib menggunakan jilbab adalah orang-orang  yang sudah tua. Yaa begitulah kondisi di pulauku. Inilah yang membuat aku sendiripun  sampai SMP tidak menggunakan jilbab, dan juga dari keluargaku tidak menekannkan untuk menggunakan jilbab. Tapi dulu saat aku di bangku Sekolah Dasar aku sempat menggunakan jilbab, tapi tidak bertahan sampai seterusnya. Godaan tetap datang menghampiri, ada yang bilang aku tidak cocok pakai jilbab, aku gak ngetren, aku ketinggalan jaman, aku sok alim lah, itulah yang di katakan teman-teman di sekolahku, sehingga akupun tidak melanjutkan menggunakan jilbab.
            Berbeda saat aku SMP, aku sama sekali tidak kepikiran untuk menggunakan jilbab, di SMP ku juga teman-temanku yang menggunakan jilbab bisa di hitung sekitar 5 orang saja. Inilah yang membuat kesadaran untuk menggunakan jilbab tidak timbul di lingkungan sekolahku. Tapi masa SMP aku sudah sadar bahwa aku tidak boleh menggunakan celana pendek, baju yukensi, dan alhamdulillahnya dulu aku memang  tidak suka memakai celana pendek dan baju pendek. Aku lebih senang memakai celana jins yang panjang dan baju panjang. Seharusnya tinggal di pakaikan jilbab saja sudah bisa menutup auratku. Tapi itulah dulu,  aku belum tahu  pentingnya menutup aurat dan ini berlangsung hingga aku lulus SMP, aku masih belum menggunakan jilbab.
            Sedikit perubahan dalam kehidupanku saat aku melanjutkan ke tingkat SMA, saat itu aku putuskan untuk melanjutkan SMA di ibukota provinsiku yaitu di Mataram, SMA-SMA di sana terkenal bagus dan berstandar internasional, ku bulatkan tekad untuk mengikuti tes masuk di SMAN 5 Mataram yang terkenal sulit banget bisa lolos tes di SMA itu.
            Tapi dengan kebulatan tekad dan restu orang tua aku terus berjuang dan belajar sebelum tes. Dan akhirnya aku pun lulus masuk di SMAN 5 Mataram, betapa bersyukurnya aku saat itu.Ini sudah menjadi takdirku untuk masuk di SMAN 5 Mataram, dan kehidupan baru pun datang menghampiriku.
            Tak ku sangka sebelumnya, aku mengira SMA di ibukota murid-muridnya menggunakan rok pendek dan baju pendek, tapi tidak untuk SMA 5 Mataram, di SMA baru ku ini mewajibkan seluruh siswi muslim menggunakan jilbab, betapa bersyukurnya aku sekarang karena Allah telah mengizinkanku bersekolah di sekolah yang banyak sekali hidayah yang ku dapat.
            Mulai dari aku bertemu guru-guru yang luar biasa yang mengajarkanku begitu dalam tentang islam dan teman-teman yang luar biasa yang mengajariku makna kehidupan yang sebenarnya.Di SMA inilah aku mulai menggunakan jilbab dan ilmu agamaku berkembang lebih dalam.
            Disini juga aku mulai mengenal organisasi islam yaitu Remaja Muslim SMA 5. Disini sangat banyak ilmu yng ku dapat tentang islam dan dari sinilah aku mulai mengenal mentoring bersama pementor-pementor dari universitas Mataram.Ternyata kesukaanku tentang islam membuatku benar-benar merasa kedamaian tentang agamaku ini yng dulu tak terpikir sedikitpun untukku untuk mendalami islam lebih dalam.
            Ini adalah karunia yang sangat besar bagiku, Allah mentakdirkanku untuk masuk di SMA 5 dan bertemu orang-orang yang luar biasa yang membantuku terus berada di jalan yang benar. Tapi masa-masa SMA masih saja ada godaan, walaupun aku dan teman- temanku memakai jilbab di sekolah, tapi di luar sekolah hanya beberapa yang masih memakainya karena memang aslinya mereka sudah menggenakan jilbab dari kecil, sedangkan aku dan teman-temanku yang lain yang baru memakai jilbab masih saja sering membuka jilbab di luar sekolah.
            Tapi untunglah kebiasaan lamaku masih ku pegang erat, walaupun di luar aku tidak memakai jilbab, tapi aku tetap memakai celana jins panjang dan baju panjang, padahal memakai jins itu sama juga seperti tidak memakai celana, yaa itu setelah aku kuliah aku mulai menyadarinya, waktu   SMA itu semua menjadi biasa saja, karena sama juga di ibukota pemikiran-pemikiran tentang memakai jilbab belumlah penting di mata masyarakat di provinsiku.
            Keadaan ini tetap berjalan seperti ini sampai aku lulus dari SMA.Yang aku sesali lulus dari SMA aku malah tidak mendapat hidayah untuk memakai jilbab padahal aku sudah belajar agama dan aku tahu bahwa islam menyeru agar perempuan-perempuan muslim memakai jilbab,tapi itulah godaan lingkungan.
            Dan dulu juga aku sendiri sempat berpikir bahwa aku pakai jilbab jelek,tidak fashion,ketinggalan jaman dan juga teman-temanku hanya 3 orang yang memakai jilbab di luar sekolah.walaupun kadang-kadang saat aku bersama mereka mereka selalu memberi nasihat kepadaku untuk memakai jilbab,dan akupun mengikuti mereka,tapi saat aku bermain dengan teman-temanku yang tidak  memakai jilbab,aku ikutan tidak memakai jilbab.
            Dan ini juga di dukung dengan aku yang aslinya tidak memiliki jilbab dan tidak ada jilbab yang bisa ku pakai karena aslinya aku tak punya jilbab dari dulu.yaa beginilah kondisiku sampai lulus SMA.
Ternyata kehidupanku tentang menutup aurat ini tidak berhenti sampai disini, cerita kehidupan selanjutnya yang lebih baru segera di mulai sejak aku mendapat pengumuman bahwa aku lulus di salah satu perguruan tinggi negeri di bawah kementrian perindustrian yang berada di bogor.
            Inilah cerita baru yang benar-benar menunjukkan kekuasaan ALLAH dan janji-janjiNya yang begitu nyata terjadi dalam hidupku. Dulu aku tak sempat berpikir bahwa keingginanku untuk naik pesawat akan tercapai saat aku melanjutkan ke bangku kuliah. Tapi Allah maha mengabulkan doa hambanya, dan ini menjadi kenyataan dalam hidupku, dan untuk pertama kalinya aku berangkat ke jawa naik pesawat seorang diri untuk melanjutkan pendidikan diperguruan tinggi.
Saat aku ke jawa aku tetap dalam kondisi tidak memakai jilbab, dan aku juga masih dalam pemikiran dangkalku bahwa kota-kota besar juga pasti banyak yang tidak memakai jilbab. Dan yang terpikirkan dalam pikiranku sebelum sampai di Kota bogor dimana aku akan mengenyam pendidikan tinggi adalah bahwa mahasiswa-mahasiswa di sana pergaulannya bebas, banyak yang pacaran, banyak yang hamil di luar nikah, ada yang narkoba, perkelahian, ada yang pakai rok dan celana pendek, beginilah pemikiranku sebelum melihat kenyataan yang sebenarnya di bogor.
Inilah cerita permulaan hidayah dari Allah itu datang kepadaku.
Mataram,18 juli 2013 :
            Hari ini adalah hari penentuan dalam hidupku, tak pernah terbayangkan dalam benakku bahwa hari ini aku akan berangkat menuju sebuah kota yang semua orang menyebutnya sebagai kota hujan yaitu kota bogor.
            Tak ada persiapan yang ku lakukan semua keputusan begitu tiba-tiba,setelah kabar aku lulus di salah satu perguruan tinggi di bogor yaitu Akademi Kimia Analisis Bogor atau biasa di singkat dengan AKA, orang tuaku langsung setuju dan mendukung aku masuk di AKA, terutama ibuku, beliau sangat mendukung aku masuk AKA.
            Walau saat itu rasa hatiku belum rela untuk melanjutkan kuliah di AKA, tapi takdir telah tertulis, ibuku menyuruhku berangkat ke bogor untuk daftar ulang, hari ini adalah hari yang menentukan, karena besok adalah hari terakhir daftar ulang, tanpa pikir-pikir lagi aku langsung memesan tiket pesawat dan akhirnya akupun berangkat ke bogor, aku sedikit takut karena hari ini aku berangkat ke bogor sendirian dan untuk pertama kalinya aku naik pesawat.
            Aku tidak di antar oleh kedua orang tuaku ke bandara karena orang tuaku tinggal jauh di pulau Sumbawa, sedangkan aku tinggal di Mataram di ibukota provinsiku. Betapa sedihnya aku saat pertama kali naik pesawat sendiri dan masuk bandara sendiri tanpa di temani keluarga maupun teman.
            Rasa hati begitu takut karena aku tak tahu apa yang harus aku lakukan di bandara karena aku baru pertama kali ke bandara. Tapi ku kuatkan diri, ku lihat sekeliling, ku ikuti apa orang-orang yang ada di sekililingku, ku kuatkan nyali untuk bertanya kemana arah yang harus ku tuju untuk sampai ke ruang tunggu pesawat, akhirnya aku sampai di ruang tunggu dan betapa kagetnya aku ketika melihat banyaknya orang di sekelilingku yang sedang menunggu datangnya pesawat, ku lihat di sisi lain ada lapangan luas terhempar, yaaa itulah tanah lapang tempat pesawat-pesawat mendarat.
            Aku tak tahu apa yang sedang ku rasakan saat ini, rasa syukur yang selalu ku ucapkan di dalam hati tak bisa berhenti dari ucapanku, betapa tak menyangkanya diriku bisa melihat tempat mendaratnya pesawat, bisa berada dalam ruang tunggu di bandara, ku tanyakan dalam hati, apakah ini mimpi? Ternyata ini tidak mimpi, ini adalah kenyataan, betapa bersyukurnya aku, Allah telah mengabulkan mimpi kecilku ini yang 7 tahun lalu masih menjadi angan-angan untuk bisa naik pesawat, tapi saat ini aku benar-benar berada di bandara dan tinggal menghitung menit aku akan naik pesawat dan terbang ke bogor.
            Alhamdulillah..alhamdulillah..alhamdulillah.. inilah yang selalu ku ucapkan dalam hati, betapaa senangnya aku hari ini, tapi tidak hanya perasaan senang yang sedang menghantui hatiku, perasaan sedih tiba-tiba datang, teringat akan kedua orang tua yang jauh disana yang tak bisa bertemu denganku untuk pertama kalinya, terbayang akan masa depan yang nantinya aku tak bisa lagi melihat kedua orang tuaku untuk waktu yang lama.
            Tak tertahankan air mataku jatuh,tak bisa ku tahan kesedihan dalam hatiku, terbesit di dalam hati melihat orang di sekelilingku bersama keluargnya, sedangkan aku hanya sendiri. Teringat akan kenangan bersama kedua orang tua, teman-teman membuatku semakin tak kuat menahan diri untuk menangis, waktu terus berlalu ku kuatkan hatiku untuk tidak menangis dengan tetap mengingat bahwa aku tak sendiri, ada Allah di sampingku, hal ini yang bisa menenangkan hatiku, tak terasa pesawat yang akan ku gunakan untuk terbang ke bogor akhirnya tiba di tempat pendaratan,terdengar dari sumber suara bahwa penumpang dengan keberangkatan ke jakarta harus bersiap-bersiap.
            Ku ayunkan kakiku untuk melangkah menuju pesawat. Sungguh persaanku saat ini bercampur aduk. Ku masuki ruang pesawat, dan mencari tempat duduk yang sudah ku pesan sebelumnya.Ternyata aku duduk di bangku dekat jendela, aku bersyukur karena bisa duduk dekat jendela yang membuatku dapat melihat suasana di luar pesawat. Detik-detik menegangkan menghantuiku, saat pesawat aka terbang, untuk pertama kalinya aku naik pesawat.
            Ini adalah kesan yang sangat menegangkan,aku merasa takut, ku rasakan jantungku yang berdebar begitu cepat karena takut, tapi itu hanya teras beberapa menit, setelah pesawat sudah berada di atas awan semuanya menjadi biasa, tapi tidak untuk kesedihanku,ku lihat ke jendela,tak terlihat lagi pemandangan hijau, semua hanya terlihat putih,yang bisa ku lakukan hanya berzikir untuk keselamatanku.
            Tak terasa waktu begitu cepat, akupun tiba di jakarta. Di bandara om ku yang tinggal di jakarta  sudah menunggu untuk mengantarku ke bogor, aku bertemu dengan om ku dan kami pun melanjutkan perjalanan menuju bogor. Selama perjalanan, ku lihat keluar jendela betapa semuanya seperti mimpi yang dulu hanya aku bisa melihatnya di TV, sekarang begitu nyata gedung-gedung tinggi di hadapanku, aku tak ingin tidur di atas bus, tak sedikitpun ngantuk menghantuiku, karena betapa berkesannya perjalanan hidupku saat ini yang bisa melihat jakarta tanpa terpikirkan sama sekali sebelumnya.
            Setelah lama di perjalanan tibalah aku di kota hujan, ku turun dari bus sambil mengucapkan alhamdulillah di dalam hati betap semuanya masih seperti mimpi, keramaian di sekitar tempat pemberhentian bus menandakan ramainya kota bogor, banyak sekali terlihat angkot-angkot berwarna hijau dengan nomor-nomor yang berbeda.
            Dan om ku bertanya ke pak satpam angkot mana yang bisa kami gunakan untuk tiba ke alamat kampus AKA Bogor di jalan Pangeran Sogiri, Tanah Baru, kami pun di suruh untuk naik angkot 06 dan berhenti di binamarga, dari sana nantinya kami di suruh naik angkot 17.
            Akupun melanjutkan perjalanan menggunakan angkot  bersama omku. Tak di sangka perjalan menuju kampus AKA ini membuahkan hasil, di angkot 17 aku bertemu seorang laki-laki yang menggunakan jaket yang ada bertuliskan Akademi kimia Analisis Bogor, dan ia mendengar pembicaraan aku dengan omku tentang AKA, dan ia pun menanyakan  kepada kami apakah hendak ke AKA, dan pembicaraan pun berlanjut karena ia adalah mahasiswa TPL AKA, dan yang membuat ku terkejut bahwa dia juga berasal dari provinsi yang sama denganku yaitu NTB.
            Betapa senangnya aku saat itu karena berasal dari provinsi yang sama. Namanya kak zul, karena dialah aku dan omku cepat mendapatkan kosan. Tak lama berbicara di angkot sampailah kami di depan kampus AKA Bogor, saat itu azdan magrib berkumandang dan kami pun masuk ke dalam masjid kampus, tak di sangka kesan awal di kampus AKA ku mulai dengan sholat berjamaah di masjid kampus.
            Masjid yang mana sampai detik ini menjadi masjid tercintaku dimana aku sering berada di dalamnya untuk mengadu kepada Allah tentang masalahku. Saat itu kampus dalam kondisi sepi  karena aku datang pada saat liburan semester kakak tingkat. Tapi ada beberapa mahasiswi yang saat itu ku lihat mengenakan gamis dan jilbab panjang,aku tak memperhatikan begitu dalam, ku kira itu hanya seorang mahasiswi yang memang asalnya memakai jilbab. Saat ku lewat di depannya dia tersenyum dan ku balas senyumnya,mungkin ini hal biasa yang dia lakukan pikirku.
            Setelah sholat kami pun pergi mencarai kosan dan akupun malam itu dapat kosan kosong berkat kak zul, malam itu aku tidur di kosan baru dan omku tidur di kosan k zul,omku hanya menemaniku 1 hari samapi aku selesai daftar ulang, setelah itu dia balik lagi ke jakarta, betapa sedihnya aku sendiri di kosan dan belum mengenal lingkungan sekitar. Padahal jadwal aku masuk masih sebulan lagi.
            Ku beranikan diri untuk menjalani kehidupan sendiri di pulau orang. Setiap harinya aku hanya diam di kosan dan sekali-sekali keluar untuk membeli barang-barang dan makanan. Beginilah seterusnya sampai waktu masuk kuliah tiba.
            Awalnya aku tak memakai jilbab tapi melihat kakak tingkat yang 1 kosan denganku memakia jilbab, maka ku putuskan untuk pergi membeli baju dan rok panjang serta jilbab untuk persiapan masuk kuliah dan akhirnya aku pun memakai jilbab. Kali ini kisah kehidupanku tidak seperti waktu SMA dulu yang hanya pakai jilbab saat aku di sekolah saja, saat ini di kampus maupun di luar kampus aku memakai jilbab, awalnya aku kuliah matrikulasi dan jilbab yang ku pakai masih jilbab paris biasa yang ku bentuk seperti hijabers saat ini, dan itu berlangsung sampai matrikulasi selesai.
            Yang awalnya tak terpikirkan di tengah masa perkuliahan matrikulasi aku mengikuti mentoring bersama kakak tingkat dan yang membuatku kaget kakak tingkat yang ku temui semuanya menggunakan jilbab yang besar yang menutupi dada. 
            Disinilah aku mulai menyadari betapa pentingnya menggunakan jilbab. Sejak saat ini aku bertekad memakai jilbab, sampai tiba saatnya hidayah kedua datang kepadaku.
            Masa perkuliahan matrikulasi sudah berakhir dan tibalah masa-masa perkuliahan bersama kakak-kakak tingkat,tak ku sangka prasangkaku tentang mahasiswa di kampus yang bebas,banyak yang tidak pakai jilbab,banyak yang pacaran,semuanya luntur dengan kenyataan yang ku lihat di kampusku saat ini.
            Ku merasa aku sedang berada di lingkungan pondok pesantren karena mayoritas muslim sangat banyak dan jilbab yang mereka pakaipun panjang-panjang,antara laki-laki dan perempuan pun hampir tak terlihat ada yang pegangan tangan ataupun berpelukan seperti pransangkaku dulu.
            Setelah menjalani masa perkuliahan dan mengikuti organiasi seperti BEM dan LDK di kampus, aku mulai mendapat hidayah bahwa menutup aurat itu sangat penting dan menjadi kewajiban umat muslim,saat itulah aku mulai berubah, aku mulai memakai jilbab panjang dobel yang menutupi dada, memakai kaos kaki kemana-mana, dan ini tetap ku lakukan sampai detik ini.
            Tak tahu kenapa semenjak aku berubah seperti ini kenyamanan, kedamaian ku rasakan, aku menjadi lebih tahu bahwa sedikit saja aurat kita terbuka akan menimbulkan dosa, dan semenjak saat itu aku tidak senang memakai celana, dan sampai saat ini aku tidak pernah lagi keluar memakai celana karena aku sudah terbiasa memakai rok, dan aku sangat bersyukur Allah mentakdirkan aku kuliah di kampus yang begitu kuat agamanya dan sampai detik ini rasa bersykur terus ku panjatkan karena allah telah mempertemukanku dengan kakak tingkat yang begitu luar biasa yang membuatku tersadar akan islam dan diriku sebagai muslimah.
            Ternyata memang benar bahwa apa yang di bolehkan dan tidak di bolehkan oleh agama islam itu bermanfaat bagi kita semua, contohnya saja saat kita memakai jilbab panjang, baju panjang, rok panjang yang longgar, maka seluruh bentuk tubuh kita takkan terlihat oleh laki-laki dan ini membuat kita terbungkus dari hal-hal yang tak di inginkan.
            Aku punya tips bagi teman-teman muslimah yang lain bahwa di dalam al Qur’an sudah jelas menjelaskan bahwa seorang muslimah berkewajiban memakai jilbab yang syar’i, bagaimana jilbab yang syar’i itu?
Apakah jilbab yang ketat yang tidak menutupi dada itu termasuk jilbab syar’i?
Tentu saja tidak kawan,  jilbab yang syar’i itu adalah jilbab yang kita kenakan menutupi dada.
            Dan juga jilbab yang tidak tembus pandang. Ingatlah bahwa jika kita menggunakan jilbab yang tidak menutupi dada maka akan terlihat bentuk tubuh kita, apakah kita mau di jadikan bahan pembicaraan oleh laki-laki?
Tentu saja tidak,untuk itu ayok kita biasakan memakai jilbab yang syar’i dan mengajak banyak muslimah-muslimah diluar sana yang masih belum tahu bagaimana memakai jilbab yang baik agar kita kelak bersama-sama masuk ke syurga Nya Allah. Amin ya rabbalalamin... J
Wasslamualaikum,,wr.wb